Perbandingan Efektivitas Ibuprofen ditambah Tizanidin dan Ibuprofen ditambah Eperison dalam Mengurangi Intensitas Nyeri pada Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik Akut di Unit Rawat Jalan Neurologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Pepi Budianto*, Isti Suharjanti**
* Peserta PPDS I Departemen Nevrologi FK Universitas Airlangga – RSUD Dr. Soetomo Surabaya
** Staf Pengajar Departemen Nevrologi FK Universitas Airlangga – RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Abstract

         Latar Belakang: Nyeri punggung bawah (NPB) non spesifik akut adalah nyeri pada daerah lumbal hingga pantat yang terjadi kurang dari 4 minggu akibat kelainan mekanik. Penderita dengan nyeri sedang hingga berat memerlukan terapi farmakologis berupa anti inflamasi non steroid, relaksan otot, opioid, atau kombinasi dari obat-obat tersebut. Kombinasi antara ibuprofen dan tizanidin maupun eperison dilaporkan mampu mengurangi intensitas nyeri pada NPB non spesifik akut. Tujuan: Mengetahui efektivitas ibuprofen 800 mg/hari ditambah tizanidin 4 mg/hari dan ibuprofen 800 mg/hari ditambah eperison 150 mg/hari dalam mengurangi intensitas nyeri pada NPB non-spesifik akut. Metode: Studi bersifat acak, buta ganda, prospektif, melibatkan 52 penderita NPB non spesifik akut yang dibagi dalam dua group yaitu tizanidin dan eperison. Obat diberikan selama 1 minggu. Variabel yang dibandingkan adalah penurunan intensitas nyeri yang diukur dengan VAS. Hasil: Hasil penelitian tidak didapatkan perbedaan yang signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri (p = 0,924) antara group tizanidin dan eperison, namun masing-masing obat efektif menurunkan intensitas nyeri pada penderita NPB non spesifik akut (p = 0,000). Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara efektifitas ibuprofen 800 mg/hari ditambah tizanidin 4 mg/hari dan ibuprofen 800 mg/hari ditambah eperison 150 mg/hari dalam mengurangi intensitas nyeri pada NPB non-spesifik akut

Kata Kunci: NPB non spesifik akut, tizanidin, ibuprofen

Daftar Pustaka

  1. Lubis I, 2003. Epidemiologi Nyeri Punggung Bawah. Dalam Meliala L, Suryamiharja A, Purba JS, Sadeli HA (Ed). Nyeri Punggung Bawah. PERDOSSI, pp. 1–3.
  2. Meliala L, 2003. Patofisiologi Nyeri pada Nyeri Punggung Bawah. Dalam Meliala L, Suryamiharja A, Purba JS, Sadeli HA (Ed). Nyeri Punggung Bawah. PERDOSSI, pp. 17–28.
  3. Sadeli HA, Tjahjono B, 2001. Nyeri Punggung Bawah. Dalam Meliala L, Suryamiharja A, Purba JS, Sadeli HA (Ed). Nyeri Neuropatik. PERDOSSI, pp. 145–167.
  4. Chou R, Qaseem A, Snow V, Casey D, Cross JT, Shekelle P, Owens DK, 2007. Diagnosis and Treatment of Low Back Pain: A Joint Clinical Practice Guideline from the American College of Physicians and the American Pain Society. Annals of Internal Medicine 147: 478–491.
  5. McCarberg BH, 2010. Acute Back Pain: Benefits and Risks of Current Treatments. Current Medical Research & Opinion 26(1): 179–190.
  6. Pareek A, Chandurkar N, Chandanwale AS, Ambade R, Gupta A, Bartakke G, 2009 Aceclofenac-Tizanidine in the Treatment of Acute Low Back Pain: a Double-Blind, Double-Dummy, Randomized, Multicentric, Comparative Study Against Aclofenac Alone. Eur Spine J 18: 1836–1842.
  7. Jaggar SI, Holdcroft A, 2005. Cannabinoids and Other Agents. In Holdcroft A, Jaggar S (Eds). Core Topics in Pain. Cambridge: Cambridge University Press, pp. 287–90.
  8. Cabitza P, Randelli P, 2008. Efficacy and Safety of Eperisone in Patients with Low Back Pain: a Double Blind Randomized Study. European Review for Medical and Pharmacological Sciences 12: 229–235.
  9. Rossi M, Ianigro G, Liberatoscioli G, Di Castelnuovo A, Grimani V, Camposarcone N, Nardi LF, 2012. Eperisone Versus Tizanidine for Treatment of Chronic Low Back Pain. Minerva Med 103(3): 143–149.